Saya biasa dipanggil Bu Sekha, salah satu guru di SDN 2 Gubug. Dahulu ketika saya menempuh Pendidikan S1, saya suka membaca karya tulis fiksi seperti cerpen, novel, ataupun puisi. Karena senangnya membaca fiksi, saya mencoba menulis. Hanya saja sekedar corat-coret saja, belum pernah terbit. Kalau saya baca ulang tulisan itu lagi, rasanya malu dan geli sendiri. Tetapi semenjak bersuami dan memiliki dua anak, saya sudah tidak pernah membaca karya tulis fiksi, apalagi mencoba corat-coret lagi.
Waktu pertama Kepala Sekolahku yang memberitahu tentang diklat penulisan buku ini, aku sudah tertarik dan antusias untuk mengikutinya. Diklat penulisan buku yang diselenggarakan oleh Assosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG) yang berlindung dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Dengan mengusung tema "Gema Rusa Menuku" (Gerakan Bersama Guru Menulis Buku). Diklat ini diselengarakan secara 2 hari daring dan 3 hari luring.
Hari pertama diklat, selasa tanggal 25 Maret 2025 kebetulan bulan puasa ditemani dengan cuaca mendung dan rintik hujan sudah mulai jatuh satu persatu. Diklat dibuka oleh MC yang cantic, Ibu Farida Nurul Qomariah, M. Pd dengan menyapa semua peserta yang hadir. Acara pembukaan, sambutan dari ketua Assosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG), Ibu Titiek Soertirahajoe, S. Pd dan dilanjutkan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Bapak Drs. H. Puryomo, M. Pd.
Sesi Selanjutnya diisi oleh narasumber Ibu Sutarti, S. Pd dengan materi Pengenalan Penulisan buku. Adapun isinya adalah proses dari awal pramenulis hingga publikasi karya. Selain meyampaikan materi beliau juga memberi tips agar karya tulis bisa dipublikasikan. Narasumber pertama ini sungguh ramah. Banyak karya beliau yang sudah terbit.
Materi ke 3 diisi oleh narasumber Bapak Eko Budiyono, M. Pd dengan materi yang disampaikan Teknik Penulisan Buku. Ada beberapa Teknik yang beliau sampaikan, penyampaianya sungguh jelas dan renyah didengar. Sehingga jam-jam rawan ngantuk bisa terjaga sampai akhir sesi. Beliau juga memberi tips agar menarik hati pembaca, yaitu dengan judul tulisan yang tentu saja menarik dan unik.
Sesi terakhir adalah tanya jawab yang dipandu lagi oleh Ibu Lilik Rahmawati, S. Pd., M. Pd. Beberapa peserta diklat bertanya dengan pertanyaan yang berbobot dan tidak menye-menye. Hal ini tentu saja ditanggapi oleh narasumber dengan baik, lugas dan tegas. Sesi tanya jawab ini menjadi lebih seru karena ada komunikasi dua arah dan memperjelas hal-hal yang ambigu dan miskonsepsi.
Diklat hari pertama ini para peserta terlihat semangat dan tertarik untuk menuliskan karya mereka. Harapan saya, diklat hari selanjutnya dapat membawa kami untuk lebih membuka pikiran tentang pentingnya literasi. Dan tentu saja, mau meluangkan waktu sejenak untuk menuangkan pikiran kami dalam sebuah karya tulis. Selain itu, diklat ini juga menjadikan pengalaman berharga bagi saya. Karena akhirnya ada wadah/tempat menampung bagi guru-guru yang ingin mengembangkan karya tulisnya. Terimakasih AGPG sudah memberi kesempatan.
Silakan berkomentar dengan sopan
0 Komentar