Saya masih ingat saat pertama kali saya mendengar tentang diklat menulis buku yang akan diadakan di kota saya. Saya merasa sangat bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti diklat tersebut, karena saya telah lama ingin menulis buku namun tidak tahu harus memulai dari mana. Diklat menulis buku tersebut berlangsung selama 2 hari secara daring , dan dihadiri oleh sekitar 1000 orang peserta. Kami semua memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin menjadi penulis buku yang sukses.
Hari pertama diklat dimulai dengan pembukaan oleh Panitia AGPG Kabupaten grobogan, yang merupakan seorang penulis buku. Ia memperkenalkan dirinya dan menjelaskan tentang tujuan dan agenda diklat tersebut.Setelah itu, kami semua diberikan materi tentang dasar-dasar menulis buku, seperti cara membuat plot, karakter, dan bahasa yang efektif. Kami juga diberikan contoh-contoh buku yang sukses dan diberikan tugas untuk menganalisisnya.
Hari kedua diklat, kami semua diberikan materi tentang cara membuat kerangka buku dan cara menulis bab pertama. Kami juga diberikan kesempatan untuk berlatih menulis dan menerima umpan balik dari pemateri dan peserta lainnya. Dan kami semua diberikan materi tentang cara membuat bab-bab selanjutnya dan cara menyelesaikan buku. Kami juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil tulisan kami dan menerima umpan balik dari pemateri dan peserta lainnya.
Diklat menulis buku tersebut telah memberikan saya pengetahuan dan keterampilan yang sangat berguna dalam menulis buku. Saya sangat merekomendasikan diklat tersebut kepada siapa saja yang ingin menjadi penulis buku yang sukses.
Pesan yang saya dapatkan dari diklat tersebut adalah bahwa menulis buku membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keterampilan. Namun, dengan dukungan dari instruktur dan peserta lainnya, serta dengan kemauan dan motivasi yang kuat, kita dapat mencapai tujuan kita untuk menjadi penulis buku yang sukses.
Silakan berkomentar dengan sopan
0 Komentar