Selamat Datang di Laman AGPG (Asosiasi Guru Penulis Grobogan) Asosiasi Guru Penulis Grobogan, merupakan perkumpulan guru yang berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi bidang penulisan buku dan penyediaan bahan ajar bagi siswa

Bersepeda adalah salah satu Investasi Raga di Jalan Pagi

Artikel

Nurina Wahyu Setyani, S.Pd

SD Negeri 2 Rejosari Korwilcam Grobogan

Bersepeda adalah salah satu Investasi Raga di Jalan Pagi

Setiap pagi, dengan  hati yang penuh semangat, aku mengayuh sepeda menuju sekolah tempat mengajar. Jarak dari rumah ke sekolah  lima kilometer tidak terlalu jauh, tapi cukup untuk membuat keringat bercucuran dan jantung bekerja sedikit lebih giat.

Sengaja memilih bersepeda karena pulang bekerja diharapkan lebih banyak berisitirahat "ber – quality  time" bersama anak dan suami supaya mempunyai waktu penuh. Sebagai guru sekaligus ibu rumah tangga, tidak mengikuti kelas senam ibu – ibu, atau setidaknya menyaksikan dan melakukan senam mandiri dari YouTube. Tak melakukan jogging pagi atau sore di taman Simpang Lima, padahal waktu yang tepat berkumpul bersama teman – teman. Teman – teman mempunyai waktu berolahraga tertentu antara lain, tenis, taekwondo, berenang, futsal, pergi ke gym dan lain sebagainya. Tubuh sehat adalah investasi jangka panjang. Pemanfaatan waktu berangkat dan pulang bekerja sebagai "kelas olahraga" mandiri. Bersepeda pilihan yang tepat mudah dan murah, serta tidak ribet, meski harus mengedepankan perlindungan diri / berhati – hati  yang maksimal di perjalanan. Beriktiar agar selamat dan lancar.

Pagi hari sekitar pukul 6.15,  berangkat menyusuri jalanan, melewati warung yang baru buka, sepanjang Getasrejo sampai Rejosari, terlihat mentari pagi muncul di ufuk timur, udara segar yang merasuk ke pernafasan dengan sempurna, suara burung yang bersahutan di pepohonan di sepanjang jalan. Terapi dan rekreasi murah di kala yang lain menyiapkan sarapan pagi dan antar sekolah serta banyak keriwehan di pagi hari (hal itu wajib dilakukan lho Bapak / Ibu pembaca, dan kegiatan rutin tersebut tak boleh ditinggalkan). Melakukan aktivitas bersepeda bukan menghindari pekerjaan di rumah, anak – anak  bersekolah dan dilatih mandiri menyiapkan peralatan sekolah dan seragam, suami juga beraktivitas bekerja pagi, apakah mereka 'tak terurus"? Tetap tak lupa menjalankan kewajiban, prepare memasak lebih awal, bangun lebih awal.

Di sore hari, saat pulang bekerja, pulang bersepeda bukan beban namun semangat tetap menyala. Memperlambat kayuhan bila melewati kebun kecil di pinggir jalan, menikmati angin sore dan warna langit yang mulai berubah jingga. Rasa syukur dan bahagia yang sulit dijelaskan gabungan antara udara segar, detak jantung yang stabil dan kesadaran bahwa kesehatan mahal harganya, melatih badan agar tetap fit dan nyaman. Menikmati perjalanan bersepeda pada kenyataannya lebih sehat tanpa harus mencari waktu khusus.                                          (Hehehehe...maaf bila hal ini adalah alibi bagi yang tak mau punya khusus waktu berolahraga).

Investasi raga dengan berolahraga sangat penting untuk jangka panjang. Bapak ibu pembaca mungkin mudah saja berinventasi keuangan, dengan menabung, menyimpan emas, atau aset lainnya seperti bangunan dan tanah. Bagaimana dengan tubuh kita yang perlu kita jaga dan jangan sampai kita sia – siakan. Kekayaan yang kita sisa – siakan mungkin dapat kita peroleh kembali, namun bila kita menyia – nyiakan kesehatan, jarang kita peroleh bila kita tak mau mengusahakannya. Maksudnya adalah jangan remehkan kesehatan, gaya hiduplah yang menentukan ke depan dengan tetap berikhtiar kepada sang Khaliq. Bersepeda bukan hanya soal alat transportasi, tapi juga cara sederhana merawat diri di tengah kesibukan. Sebuah bentuk cinta untuk "ber – investasi  raga". Salam Literasi.

 

Silakan berkomentar dengan sopan

0 Komentar